Lembaga Survei yang dipimpin Rico Marbun sebut Cak Imin calon terkuat Cawapres Jokowi


Media Survei Nasional (Median) lembaga survei yang dipimpin oleh Rico Marbun baru saja menggelar survei elektabilitas untuk capres-cawapres tahun 2019. Dalam survei yang dilakukan pada 24 Maret-6 April 2018 ini. Median melakukan simulasi tokoh-tokoh nasional dipasangkan dengan tokoh lainnya yang selama ini banyak dibicarakan sebagai kandidat.

Adapun, nama-nama yang masuk kedalam survei Median antara lain, Capres: Joko Widodo, Prabowo, dan Agus Harimurti Yudhoyono. Sedangkan Cawapres: Muhaimin Iskandar, Wiranto, Chairul Tanjung, Zulkifli Hasan, Anis Baswedan, Gatot Nurmantyo, TGB Zainul Majdi, dan Anis Matta.

Adapun hasilnya, dalam skenario tiga pasangan duet Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) jadi pasangan dengan elektabilitas tertinggi.

"Dalam skenario tiga pasangan, pasangan Joko Widodo yang paling tinggi memperoleh dukungan masyarakat adalah Joko Widodo-Muhaimin Iskandar dengan 41,3 persen," kata Direktur Riset Median Sudarto saat merilis hasil survei di Restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (16/4/2018).


Hal ini tentu tidaklah mengejutkan, Cak Imin merupakan tokoh yang sudah mempunyai basis massa di kalangan Nahdatul Ulama. Ia jadi salah satu tokoh yang dapat diterima dikelompok Islami.   
Sedangkan  ketua umum Ketum Gerindra Prabowo Subianto yang selama ini disebut sebagai lawan terkuat Jokowi,  Nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, menjadi tokoh paling potensial dengan elektabilitas tertinggi dibandingkan jika Prabowo dipasangkan dengan calon lainnya. Prabowo-Anis Baswedan berada di posisi teratas dengan 33,9 persen.

"Yang kedua, di sisi Prabowo Subianto jika dipasangkan dengan Anies Baswedan dia akan mendapatkan elektabilitas paling tinggi, yaitu 33,9 persen. Jadi Pak Prabowo, menurut hasil survei kami, paling tinggi elektabilitasnya jika dipasangkan dengan Anies Baswedan," ungkapnya.

Selain memasangkan Jokowi dan Prabowo, lembaga yang dipimpin oleh Rico Marbun ini juga menguji Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai capres. Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono ini memang sedang gencar dipromosikan sebagai kandidat Capres 2019, spanduknya tersebar di berbagai billboard.
Seperti halnya Prabowo, dalam simulasi yang dilakukan oleh Median, AHY juga meraih elektabilitas tertinggi jika dipasangkan dengan Anies Baswedan.

"Di kubunya AHY, AHY mendapatkan elektabilitas yang paling tinggi jika berpasangan dengan Anies Baswedan, angkanya berada pada 8,2 persen," ucap Sudarto.
Tampaknya Anis Baswedan menjadi tokoh cawapres yang paling pas bagi lawan Jokowi. Mantan mendikbud pemerintah Jokowi yang kini jadi gubernur DKI ini mampu membatu lawan Jokowi untuk mencapai elektabilitas maksimal.

Lantas bagaimana jika terjadi lagi head to head Jokowi vs Prabowo seperti pada pilpres 2014 lalu?

Menurut lembaga survey yang dipimpin oleh Rico Marbun ini,  dalam kondisi head to head, elektabilitas Jokowi-Cak Imin akan kembali unggul melawan Prabowo dengan siapapun dia berpasangan.

"Adapun dalam skenario dua pasangan,  maka pasangan Joko Widodo mendapat elektabilitas tertinggi yang mendapatkan dukungan masyarakat jika dipasangkan dengan Muhaimin Iskandar, yaotu berada diangka 41,9 persen," sebutnya.

Seperti yang sudah disebutkan di atas survei tentang Capres dan Cawapres yang dilakukan Median ini pengambilan datanya dilakukan pada 24 Maret-6 April 2018. Dengan demikian maka, hasil survei hanya menggambarkan realitas politik saat pengambilan data berlangsung saja.

Lembaga yang dipimpin oleh Rico Marbun ini melakukan survei terhadap 1.200 responden, yaitu warga Indonesia yang memiliki hak pilih dengan margin of error sekitar 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Sampel survei dipilih secara random dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan gender. Quality control dilakukan terhadap 20% sampel yang ada.

Hasil ini tentunya dapat dijadikan acuan bagi kandidat untuk memilih cawapres yang tepat,  bagaimanapun pemilihan cawapres menjadi salah satu penentu dalam memperoleh tambahan suara saat pilpres nanti.
Apa lagi, pilpres akan berlangsung berbarengan dengan proses pemilu legislatif. Apapun yang dilakukan nanti, tentunya akan saling mempengaruhi hasil akhir. Pilpres akan sangat berpengaruh terhadap elektabilitas partai, begitu juga partai, akan sangat berpengaruh terhadap elektabilitas calon Presiden.
Tampaknya para kandidat harus lebih wise dan waspada dalam memilih pasangan yang tepat.

Comments

Popular posts from this blog

Tips Rico Marbun untuk Jendral Gatot

Ini Alasan Elektabilitas Jokowi Turun Menurut Rico Marbun